Senin, 03 Maret 2014

Foundation Individual Behavior



Budi adalah seorang pria berusia 35 tahun memiliki seorang istri dan 3 orang anak, Budi merupakan salah seorang karyawan yang telah bekerja selama 10 tahun di perusahaan tersebut, perusahaan tersebut adalah perusahaan multinasional, sehingga akan ada kemungkinan bahwa Budi bisa di tempatkan di daerah lain yang membutuhkan kemampuannya sebagai seorang manager yang sudah berpengalaman. Singkat cerita Budi pun mendapatkan undangan makan malam dari atasannya, makan malam pun berlangsung cukup lama dan banyak hal yang di bincangkan salah satunya adalah bahwa Budi akan di tempatkan di Kupang untuk membantu meningkatkan kinerja perusahaan yang baru buka di sana. Setelah Budi mempertimbangkan penawaran tersebut,  Budi pun menolak dengan beberapa alasan, diantaranya adalah bahwa keluarganya pun akan di boyong kesana, Budi khawatir bahwa anak dan istrinya tidak mampu beradaptasi dengan baik, selain itu Budi tidak mendapatkan sekolah yang cukup baik untuk pendidikan anak-anaknya.
Dari kasus di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa Budi menolak tawaran tersebut karena faktor biographical.

Intellectual ability terbagi menjadi 7 dimensi, diantaranya:
a.       Number aptitude, yaitu kemampuan yang dimiliki seseorang dalam hal yang berhubungan dengan angka. Contohnya: Andi yang bias menyelesaikan tugas matematika lebih cepat dibandingkan teman-temannya yang lain.
b.      Verbal comprehension, bagaimana kemampuan seseorang dalam berbicara dan menyampaikan pendapat. Contoh: Rei mampu menyampaikan pesan yang diberitahukan dosen kepada teman sekelasnya, sehingga pesan yang disampaikan bias dimengerti dan dilakukan dengan benar oleh temannya.
c.       Perceptual speed, yaitu kemampuan untuk memberikan tanggapan dengan cepat mengenai permasalahan yang dihadapi. Contohnya: Untuk menjadi seorang negosiator handal Anto harus memiliki perceptual speed, sehingga dengan cepat bisa memberikan tanggapan atas negosiasi yang sedang berlangsung.
d.      Inductive reasoning, pengambilan keputusan dari khusus ke umum. Contohnya: Untuk mendownload lagu dalam iphone harus melalui aplikasi itunes, semua produk apple memiliki aplikasi itunes, sehingga dapat disimpulkan bahwa iphone adalah salah satu produk dari apple.
e.      Deductive reasoning, pengambilan keputusan dari tujuan umum ke khusus.
f.        Spatial visualization, kemampuan seseorang untuk memperkirakan apa yang kira-kira akan terjadi ke depannya.
g.       Memory, berhubungan dengan daya ingat seseorang, daya ingat dapat membantu dalam mengambil keputusan, sehingga tidak melakukan kesalahan yang sama.

Physical ability, misalnya perbandingan antara atlet nasional dan atlet dari negara dengan iklim berbeda. Dimana factor iklim di Indonesia membuat para atlet luar negeri terkadang tidak mampu menyesuaikan diri dengan panasnya cuaca di Indonesia, sehingga sering dehidrasi dan cepat lelah.

Learning adalah segala bentuk perubahan dalam sifat seseorang yang didasarkan pada pengalaman pribadi seseorang, terbagi menjadi:
a.       Classical conditioning, kondisi dimana seseorang akan memberikan respon stimulus terhadap suatu keadaan, misalnya saat tangan kita menyentuh sesuatu yang panas, secara langsung kita akan menarik tangan kita dari benda panas tersebut.
b.      Operant conditioning,
Yaitu keadaan dimana seseorang melakukan sesuatu untuk mendapatkan penghargaan atau menghindari hukuman, misalnya saat diawasi oleh atasannya seorang pegawai akan berpura-pura bekerja, ketika atasannya telah pergi maka dia akan melakukan pekerjaan yang lain lagi.
c.       Social-learning theory, seseorang belajar dari keadaan disekitarnya, misalnya kemampuan seseorang untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya, melakukan apa  yang menjadi kebiasaan orang-orang disekitarnya.
d.      Shaping behavior, perubahan yang terjadi pada seseorang karena adanya kebiasaan yang dibentuk dalam kehidupannya sehari-hari, contohnya Baim yang masuk kedalam suatu organisasi formal, akan mengubah cara Baim dalam berbicara, seperti menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
  

 Tipe-tipe reinforcement:
a.       Positive reinforcement, dengan memberikan penghargaan kepada seseorang yang melakukan tugasnya sesuai dengan yang ditentukan.
b.      Negative reinforcement, Menghapus konsekuensi tidak menyenangkan ketika perilaku yang diinginkan terjadi.
c.       Punishment, Menerapkan sanksi kepada pihak yang melakukan sesuatu yang tidak diinginkan.
d.      Extinction , pemotongan penguatan perilaku menyebabkan penghentian tersebut.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar