Minggu, 13 April 2014



Defining Motivation
        
            Motivasi : proses yang menjelaskan intensitas,arah & ketekunan usaha seorang individu untuk mencapai tujuannya
            3 kata kunci untuk menjelaskan mengenai motivasi ialah…
1.Intensity      : menjelaskan mengenai seberapa keras seseorang berusaha
2.Direction      : menjelaskan mengenai tujuan perusahaan yang didorong oleh kerja keras orang tersebut
3.Persistence   : menjelaskan bahwa orang yang termotivasi akan lebih lama tinggal dalam suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan mereka

Early Theories of Motivation

            A.Hierarchy of Needs Theory by Abraham Maslow :
1.Physiological           : mencakup rasa lapar,haus & kebutuhan psikologi lainnya
2.Safety                      : kebutuhan akan keamanan & perlindungan dari bahaya fisik & mental
3.Social                       : kasih sayang,rasa memiliki,penerimaan & persahabatan
4.Esteem                     : a.Internal : harga diri,otonomi & prestasi
                                     b.Eksternal : status,pengakuan & perhatian
5.Self-Actualization   : tentang apa yang kita mampu lakukan (bertumbuh,mecapai potensi kita & pemenuhan diri)

            Maslow kemudian membagi teori-teori tersebut menjadi :
1.Higher-Order Needs                       : dapat dipenuhi secara manual (social,esteem & self-actualization)
2.Lower-Order Needs                       : dapat dipenuhi melalui hal-hal tertentu (jabatan,membayar pajak,kontrak kerja) (physiological & safety)

            B.Theory X & Theory Y
Theory X : manager percaya bahwa karyawan tidak menyukai pekerjaan & karena itu mereka harus di arahkan atau bahkan di paksa untuk melakukannya

Theory Y : manager menganggap bahwa karyawan dapat melihat pekerjaan sebagai sesuatu yang alami seperti beristirahat atau bermain dan oleh karena itu mereka dapat belajar untuk menerima bahkan mencari tanggung jawab dari pekerjaan tersebut

            C.Two-Factor Theory oleh Frederick Herzberg
            Bisa juga disebut sebagai motivation-hygiene theory,percaya hubungan individu untuk bekerja adalah hubungan dasar dan sikap terhadap pekerjaan bisa sangat menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu pekerjaan
            Hygiene Factor adalah beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan/ketidak puassan kerja. Yaitu,kualitas supervisor,bayaran,kebijakan perusahaan,keadaan tempat kerja,hubungan antar rekan kerja & keamanan kerja
            Teori ini tidak terlalu didukung oleh kebanyakan orang pada masa kini,sebab :
1.Teori ini hanya digunakan terbatas dalam metodologinya (jika pekerjaan berjalan lancar ia akan cenderung mengambil keuntungan untuk dirinya sendiri,namun jika gagal ia akan menyalahkan kondisi lingkungan sekitarnya)
2.Keandalan teori ini yang diragukan,sebab dengan mengandalkan teori ini sesorang dapat melakukan kesalahan dengan memberikan respon yang berbeda untuk masalah yang sama
3.Ada orang yang berpikir bahwa ia tidak menyukai pekerjaannya namun ia tetap beranggapan bahwa pekerjaannya itu masih layak. Sehingga ada perhitungan kepuasan dalam pekerjaan yang tidak dapat dihitung
4.Herzberg menyatakan bahwa ada hubungan antara kepuasaan kerja dengan produktivitas. Namun metodologi yang ia gunakan lebih melihat pada kepuasan kerja bukan pada produktivitas

            D.McCelland’s Theory of Needs
Lebih berfokus pada 3 hal :
1.Need for Achievment (nAch)         : dorongan untuk lebih unggul,mecapai hubungan kejra yang baik,berusaha untuk berhasil
2.Need for Power (nPow)                 : kebutuhan untuk membuat seseorang berperilaku secara selayaknya/sesuai keinginannya
3.Need for Affiliation (nAff)                        : keinginan untuk membangun hubungan antarpribadi dengan orang lain

Contemporary Theories of Motivation
        
            A.Self-Determination Theory
Yaitu mengusulkan bahwa seseorang akan lebih memilih untuk merasa bahwa mereka lebih memiliki kendali atas tindakan mereka,sehingga apa pun tugas yang akan mereka kerjakan. Mereka lebih menganggap bahwa tugas yang mereka kerjakan ini adalah suatu kewajiban
            Cognitive Evaluation Theory,menjelaskan bahwa imbalan ekstrinsik akan mengurangi intrinsik kepentingan dalam pekerjaan
            Self-Concordance,sejauh mana seseorang akan mengejar tujuannya yang berkonsistensi dengan keinginan dan nilai inti

            B.Goal-Setting Theory
Menjelaskan bahwa tujuan yang spesifik & kompleksu,di tambah dengan umpan balik akan menghasilkan kinerja yang lebih tinggi
            Implementing Goal-Setting dengan menggunakan Management by Objectives (MBO),yaitu dengan menggunakan sebuah program yang mencakup tujuan spesifik,partisipatif yang ditetapkan,untuk jangka waktu yang jelas dan dengan umpan balik mengenai kemajuan tujuans

            C.Self-Efficacy Theory
            Mengacu pada kepercayaan seorang individu bahwa ia mampu melakukan pekerjaan yang akan ia lakukan
            Seorang peneliti bernama Albert Bandura menyatakan bahwa ada 4 cara agar self-efficacy dapat berkembang :
1.Enactive Mastery,kepercayaan diri bahwa ia mampu mengerjakan suatu pekerjaan tertentu disebabkan adanya pengalaman akan keberhasilan pekerjaan di masa lalu
2.Vicarious Modeling,merasa bahwa dirinya mampu mengerjakan pekerjaan tersebut karena telah melihat orang lain mampu mengerjakan pekerjaan tersebut
3.Verbal Persuassion,timbulnya rasa percaya diri disebabkan oleh perkataan seseorang yang mengatakan bahwa dirinya mampu mengerjakan pekerjaan tersebut
4.Arousal,keinginan seseorang untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut

            D.Reinforcement Theory
            Menyatakan bahwa perilaku manusia adalah hasil dari pengalaman-pengalaman yang telah ia alami sebelumnya
            Seorang individu mampu mempelajari hal-hal baru dengan cara diberitahu atau dengan mengalami hal tersebut. Hal itu lah yang disebut dengan Social-Learning Theory (seseorang mampu belajar hal baru lewat pengamatan atau mengalaminya secara langsung)
            Model berperan penting dal sudut pandang social-learning. 4 proses yang menentukan pengaruh model tersebut kepada individu :
1.Attentional Processes,seseorang mempelajari sesuatu dari model ketika mereka menyadari dan memberikan perhatian yang khusus pada hal-hal penting yang ada pada model
2.Retention Processes,pengaruh model bergantung pada ingatan seseorang terhadap model tersebut
3.Motor Reproduction Proid cesses,seseorang melihat tingkah laku yang baru kemudian mengamatinya dan menirukannya
4.Reinforcement Processes,seseorang akan termotivasi untuk mengikuti pola perilaku model jika ia menganggap hal itu positif atau ada reward yang akan ia dapatkan

            E.Equity Theory/Organizational Justice
            Sebuah teori yang mengatakan bahwa individu membandingkan input dengan outcomes pekerjaan mereka yang kemudian dibandingkan dengan orang lain dan kemudian merespon untuk menghilangkan ketidakadilan
            Ada empat perbandingan rujukan dalam pemilihan untuk kompleksitas Equity Theory :
1.Self-inside               : pengalaman seorang karyawan dalam posisi yang berbeda dalam organisasinya saat ini
2.Self-outside             : pengalaman seorang karyawan diluar organisasinya saat ini
3.Other-inside            : individu lain atau kelompok individu dalam organisasi karyawan
4.Other-outside          : individu lain atau kelompok individu diluar organisasi karyawan
            Karyawan yang merasakan ketidakadilan akan melakukan :
1.Mengubah input (mengerahkan usaha kurang jika bayarannya kurang,lebih jika bayarannya lebih)
2.Mengubah outcome (pekerja meminta bayaran lebih dengan memproduksi barang dengan jumlah besar namun kualitas yang rendah)
3.Memutarbalikkan persepsi diri sendiri
4.Memutarbalikkan persepsi orang lain
5.Memilih referensi yang berbeda
6.Meninggalkan pekerjaan
            Model of Organizational Justice
1.Distributive Justice  : keadilan yang dirasakan dari hasil
2.Procedural Justice   : keadilan yang dirasakan dari proses yang digunakan untuk menentukan hasil
3.Interactional Justice            : di mana seseorang akan diperlakukan secara bermartabat & hormat

F.Expectancy Theory
            Sebuah teori yang mengatakan bahwa,kecenderungan untuk bertindak dengan cara tertentu akan tergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan akan diikuti oleh hasil diharapkan
            Teori ini terfokuskan pada 3 hubungan,yaitu
1.Effort-performance relationship                 : probabilitas yang dirasakan oleh individu yang mengerahkan sejumlah usaha yang akan mengakibatkan kinerja meningkat
2.Performance-reward relationship               : sejauh mana individu percaya bahwa melakukan kinerja pada level tertentu akan menyebabkan pencapaian hasil yang diinginkan
3.Reward-personal goals relationship                       : sejauh mana penghargaan organisasi memuaskan tujuan pribadi seseorang