Komunikasi adalah suatu proses dimana terjadi penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dalam bentuk verbal maupun
non verbal ataupun secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui
media).
Kemampuan komunikasi yang baik sangat
penting untuk kesuksesan karir. Banyak orang menghabiskan hampir 70% dari waktu
mereka dengan berkomunikasi seperti menulis, membaca, berbicara dan
mendengarkan. Namun, lebih dari sekedar menyampaikan pesan kepada komunikan
(penerima pesan), makna dari pesan tersebut juga harus dipahami.
Contoh:
Jika salah satu anggota kelompok hanya bisa berbicara bahasa Jerman dan anggota
yang lain tidak tahu/mengerti bahasa tersebut, pembicara yang berbicara bahasa
Jerman tidak akan sepenuhnya dipahami & diperhatikan. Oleh karena itu, komunikasi harus mencakup penyampaian
informasi dan pemahaman makna dari pesan tersebut.
FUNGSI KOMUNIKASI
Komunikasi yang sempurna terjadi
apabila si pengirim pesan menyampaikan pesan kepada penerima pesan sama persis
dengan apa yang dia pikirkan. Fungsi komunikasi yang utama dalam suatu kelompok
atau organisasi ada 4 yaitu: kontrol,
motivasi, ekspresi emosional dan
informasi.
Komunikasi dalam pandangan fungsi
kontrol adalah sebagai cara untuk mengetahui apakah orang lain tetap sesuai
pada jalur yang ditetapkan oleh kita atau tidak dan juga mengetahui bagaimana
keadaan orang lain sehingga kita bisa membantu memutuskan sesuatu yang sesuai
dengan keadaan orang tersebut.
Fungsi komunikasi juga sebagai alat
untuk memberikan motivasi kepada orang lain. Fungsi motivasi dan kontrol pada
komunikasi hampir sama tujuannya, yaitu
untuk memastikan apakah orang lain tetap pada jalur yang kita inginkan atau
tidak, tetapi kalau fungsi kontrol lebih memaksa atau force (memberikan konsekuensi nyata jika dilanggar). Fungsi
motivasi lebih kepada cara-cara yang sifatnya soft (lembut) namun biasanya
langsung menyentuh kepada nuraninya.
Komunikasi juga merupakan sarana
penyalur ekspresi emosional seseorang dan hal itu merupakan kebutuhan sosial
setiap orang. Kita bisa menyampaikan emosi yang kita rasakan melalui
komunikasi. Biasanya kita butuh seseorang utnuk mendengar dan mau berbagi beban emosi kita, namun tak
jarang kita mengharapkan nasehat dan tanggapan lisan dari orang lain.
Fungsi
akhir dari komunikasi juga untuk memfasilitasi proses pengambilan keputusan.
Proses komunikasi memberikan informasi dari setiap indivdu dan kelompok yang
dibutuhkan dalam pengambilan keputusan. Jadi, komunikasi merupakan sebuah
proses yang bertujuan untuk memberikan informasi dari sumber kepada penerima
yang pada akhirnya melahirkan feedback
(umpan balik).
PROSES KOMUNIKASI
Contoh model
komunikasi yang sederhana digambarkan dibawah ini:
Jika salah satu elemen
komunikasi tidak ada maka
komunikasi tidak akan berjalan. Ada komponen-komponen dalam komunikasi antara
lain:
· Pengirim
(Sender) adalah seseorang
yang mempunyai kebutuhan atau informasi serta mempunyai kepentingan
mengkomunikasikan kepada orang lain.
• Pengkodean (Encoding) terjadi saat
pengirim mengkodekan informasi yang akan disampaikan ke dalam simbol atau
isyarat.
• Pesan (Message) terdapat dalam segala bentuk,
biasanya dapat dirasakan atau dimengerti satu atau lebih dari indra penerima.
• Saluran (Chanel) adalah cara
mentransmisikan pesan, misal kertas untuk surat, udara untuk kata-kata yang
diucapkan.
• Penerima (Receiver) adalah orang yang menafsirkan pesan penerima, jika pesan tidak
disampaikan kepada penerima maka komunikasi tidak akan terjadi.
• Penafsiran kode
(Decoding) adalah proses dimana penerima menafsirkan pesan dan menterjemahkan
menjadi informasi yang berarti baginya. Jika semakin tepat penafsiran penerima
terhadap pesan yang dimaksudkan oleh penerima, maka semakin efektif komunikasi
yang terjadi.
Beberapa bagian yang ada dalam proses komunikasi juga yaitu:
• Gangguan (Noise) dapat
berupa faktor-faktor fisik atau psikologis yang dapat mengganggu kelancaran
proses komunikasi.
• Umpan balik (Feedback) adalah tanggapan dari penerima terhadap pengirim pesan dimana penerima
memberikan respon terhadap pesan yang diberikan.
ARAH PROSES KOMUNIKASI
Downward Communication
ü Komunikasi yang mengalir dari
satu tingkat suatu kelompok atau organisasi ke tingkat yang lebih rendah.
ü Para pemimpin dan manajer
menggunakannya untuk menetapkan tujuan, petunjuk kerja, penjelasan kebijakan
dan prosedur, menunjukan masalah yang memerlukan perhatian dan menawarkan umpan
balik tentang kinerja.
ü Penelitian menunjukan bahwa
komunikasi manajerial harus diulang beberapa kali dan melalui berbagai media
yang berbeda untuk menjadi benar benar efektif.
ü Masalah lain dalam Downward Communication adalah manajer
memberitahu karyawan tapi jarang meminta nasihat atau pendapat mereka.
ü Komunikasi yang baik adalah
menjelaskan alasan-alasan di balik Downward
Communication tetapi juga meminta komunikasi dari karyawan juga.
Upward Communication
ü Komunikasi mengalir ke tingkat
yang lebih tinggi dalam kelompok atau organisasi itu digunakan untuk memberikan
umpan balik kepada atasan, menginformasikan mereka kemajuan menuju tujuan dan
masalah saat ini.
ü Upward
Communication
membuat manajer untuk memperhatikan bagaimana karyawan mengetahui tentang
pekerjaan mereka, rekan kerja, dan organisasi pada umumnya.
ü Manajer juga mengandalkan Upward Communication untuk ide-ide
mengenai kondisi untuk dapat ditingkatkan.
ü Upward
Communication
semakin sulit karena membuat manajer menjadi tidak bisa mengontrol dan mudah
terganggu :
§ Mencoba untuk mengurangi
gangguan.
(bertemu di ruang konferensi jika Anda
bisa, daripada kantor bos atau bilik)
§ Berkomunikasi dalam headline
bukan paragraph.
(tujuan Anda adalah untuk mendapatkan
perhatian bos Anda, tidak terlibat dalam berkelok-kelok diskusi)
§ Mendukung headline dengan item
untuk ditindaklajuti.
(apa yang anda percayai seharusnya
terjadi)
§ Mempersiapkan sebuah agenda
untuk memastikan bahwa anda memperhatikan setiap instruksi dengan baik.
Lateral Communication
ü Komunikasi yang terjadi
diantara anggota kelompok kerja yang sama, anggota kelompok kerja pada tingkat
yang sama, manajer pada tingkat yang sama, atau lainnya horizontal
ü Mengapa Lateral Communication dibutuhkan jika grup atau sebuah organisasi vertical communication menjadi efektif?
§ Lateral Communication menghemat
waktu dan memudahkan koordinasi
ü Beberapa hubungan lateral resmi
sanksi, lebih sering terkadang mereka secara informal diciptakan untuk sirkuit
pendek hierarki vertical dan mempercepat tindakan.
ü Struktur vertikal yang formal
dapat membuat komunikasi menjadi tidak efisien.
ü Lateral
Communication
yang terjadi dengan pengetahuan dari manajem;n dan dukungan yang bermanfaat.
Tetapi juga menjadi dysfunctional
conflicts ketika:
§ Saluran vertical formal
dilanggar.
§ Anggota atau seluruh atasan
mereka pergi untuk menyelesaikan sesuatu.
§ Bos menemukan tindakan yang
telah diambil atau keputusan yang di buat tanpa sepengetahuan mereka.
KOMUNIKASI PERSEORANGAN
Oral Communication
ü Sarana untuk penyampaian pesan,
seperti pidato resmi pada suatu kelompok diskusi, rumor diskusi atau lainnya
merukan bentuk popular dari Oral
Communication.
ü Keuntungan dari Oral Communication adalah kecepatan dan
umpan balik.
ü Kita dapat menyampaikan pesan
verbal dan menerima respon dalam waktu yang singkat, jika penerima tidak yakin
dengan pesan tersebut umpan balik yang cepat dapat memungkinkan pengirim untuk
dengan cepat mendeteksi dan memperbaikinya.
ü Kelemahan utama dalam Oral Communication adalah setiap kali
pesan yang dikirim harus melewati sejumlah orang.
ü Dalam sebuah organisasi dimana
sebuah keputusan dam komunikasi lain secara lisan melewati atas dan ke bawah
hierarki kewenangan, kesempatan besar muncul pesan menjadi terdistorsi.
Written Communication
ü Komunikasi tertulis meliputi
memo, surat-surat, transmisi fax, email, pesan singkat, organizational
periodical, pemberitahuan yang ditempatkan di papan buletin (termasuk yang
elektronik) dan perangkat lain yang mentransmisikan via tertulis dengan kata
kata atau symbol.
ü Mengapa pengirim akan memilih Written Communication? Ini sering nyata
dan dapat diverifikasi. Baik pengirim dan penerima memiliki catatan dari
komunikasi tersebut dan pesan dapat disimpan untuk waktu yang tidak terbatas.
ü Jika terbatas ada pertanyaan
tentang isinya, pesan secara fisik tersedia untuk referensi nanti. Fitur ini sangat
penting untuk komunikasi yang kompleks dan panjang.
ü Manfaat akhir dari semua Written Communication berasal dari
proses itu sendiri. biasanya dipaksa untuk berpikir lebih menyeluruh tentang
apa yang mereka ingin sampaikan dalam pesan tertulis daripada dalam satu
pembicaraan. Dengan demikian, komunikasi tertulis lebih mungkin dipikirkan
dengan baik, logis, dan jelas.
ü Written
Communication
memiliki kelemahan. Kerugian utama lainnya adalah kurangnya dibangun dalam
mekanisme umpan balik. Tapi email memo atau mengirim pesan instan tidak
memberikan jaminan telah diterima atau bahwa penerima akan menafsirkannya
sebagai pengirim dimaksudkan.
Nonverbal Communication
ü Nonverbal Communication
meliputi gerakan tubuh, intonasi atau penekanan yang kita berikan kepada kata
kata, ekspresi wajah, dan jarak fisik antara pengirim dan penerima.
ü Dua hal yang paling penting
yang melekat pada bahasa tubuh adalah
a. Sejauh mana kita menyukai hal
hal yang lain dan yang menarik.
b. Status yang dirasakan pengirim
dan penerima.
ü Posisi tubuh atau gerakan dapat
mengkomunikasikan sesuatu melalui emosi yang ada dibalik pesan tetapi ketika
dihubungkan dengan bahasa lisan memberikan makna yang lebih lengkap kepada
pengirim pesan.
ü Ekspresi wajah juga dapat
menyampaikan makna, seperti wajah yang menggeram menyampaikan sesuatu yang
berbeda dari sebuah senyuman. Ekspresi wajah bersama dengan intonasi dapat
menunjukan arogansi, agresivitas, rasa takut, rasa malu, dan karakteristik
lainnya.
ü Jarak fisik juga dapat
menyampaikan makna, maksudnya apa yang dianggap jarak yang tepat oleh setiap
orang tergantung pada norma norma budaya mereka masing masing.
ü Kita sangat penting untuk
berhati hati terhadap aspek aspek Nonverbal
Communication dan mencari isyarat nonverbal serta arti harafiah dari kata
kata si pengirim pesan serta harus menyadari kontradiksi diantara pesan
tersebut.
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Formal Small-group Networks
Jaringan
komunikasi menunjukkan aliran informasi dalam organisasi. Terdiri dari 3 bentuk
:
- Jaringan komunikasi roda (wheel network): informasi mengalir dari dan ke satu anggota sentral. Ada seorang pemimpin yang menjadi focus perhatian. Ia dapat berhubungan dengan seluruh anggota kelompok, tetapi setiap anggota kelompok hanya dapat berhubungan dengan pemimpinnya. Jadi, pemimpin sebagai komunikator dan anggota kelompok sebagai komunikan yang dapat melakukan feedback pada pemimpinnya namun tidak dapat berinteraksi dengan sesama anggota kelompoknya karena yang menjadi fokus hanya pemimpin tersebut. Contohnya, pada kuis tanya jawab di kelas, guru sebagai pemimpin dan fokus perhatian dapat berhubungan dengan seluruh anggota kelas sedangkan murid di kelas tidak dapat berkomunikasi dengan sesama murid, mereka hanya dapat berkomunikasi dengan gurunya.
- Jaringan komunikasi rantai (chain wheel): anggota berkomunikasi dengan orang di sebelahnya secara berurutan. Aatu anggota hanya dapat berkomunikasi dengan satu anggota lain lalu anggota lain tersebut dapat menyampaikan pesan tersebut pada anggota lainnya lagi begitu seterusnya. Sebagai contoh, si A dapat berkomunikasi dengan B, B dengan C, C dengan D, dan begitu seterusnya. Bentuk komunikasi ini bisa dilakukan oleh agen terselubung untuk menyampikan pesan melalui satu orang pada orang selanjutnya dan orang selanjutnya itu menyampaikan pesan pada agen lainnya lagi.
- Jaringan komunikasi semua saluran (all channel network): komunikasi dalam tim, komunikasi tingkat tinggi antar anggota organisasi. Setiap anggota dapat berkomunikasi dan melakukan timbal balik dengan semua anggota kelompok yang lain. Misalnya dalam rapat organisasi, setiap anggota dapat menyampaikan pendapat dan bertukar pikiran.
Grapevine
The grapevine atau bisa
diartikan dalam bahasa Indonesia 'Komunikasi Selentingan', istilah ini sering
digunakan bergantian dengan istilah komunikasi informal. Berawal pada tahun
1860-an saat Perang Saudara Amerika, digunakan sebagai istilah penggambaran
garis telegraf yang digantung di antara pepohonan seperti anggur. The
grapevine/komunikasi informal dianggap tidak terlalu efektif karena sistem
telegraf bukan sumber komunikasi terpercaya pada saat itu. Hampir satu abad
kemudian, diketahui bahwa jalur komunikasi informal/the grapevine tidak
menyerupai sekelompok anggur.
Faktanya, komunikasi selentingan atau the
grapevine terjadi ketika komunikasi formal tidak cukup. Hasil penelitian
telah menyimpulkan bahwa komunikasi informal sangat baik terjadi saat tidak
mencukupinya informasi yang dapat ditularkan melalui komunikasi formal.
Beberapa teori organisasi mengakui bahwa the grapevine atau komunikasi
informal dibutuhkan dalam kehidupan berorganisasi.
Metode the grapevine bekerja pada satu
orang. Biasanya disebarluaskan melalui desas-desus atau kabar angin dari mulut
ke mulut dari satu orang ke orang yang lainnya dalam suatu organisasi. Orang pertama mengirim pesan ke orang kedua dan orang ketiga.
Kemudian, orang kedua memberitahu orang keempat dan orang kelima. Dan orang
ketiga mengatakan pada orang keenam. Tidak semua peserta dalam the grapevine
mengirim pesan. Beberapa hanya menerima. Informasi dalam the grapevine
dikenal sebagai rumor/gosip. Penggunaan the grapevine seperti ini
biasanya umum antara manajer dengan karyawan subdivisi.
Dilihat dari keadaan, jenis rumor
diklasifikasikan menjadi dua kelompok, spontan dan terencana. Rumor spontan
tersebar ketika orang-orang dalam keadaan stres atau saat berada di lingkungan
yang tidak dapat dipercaya. Rumor terencana menyebar dalam lingkungan yang
sangat kompetitif.
Dilihat dari informasinya, rumor terdiri
dari rantai gosip dan rantai tandan. Rantai gosip terbentuk saat satu orang
menyebarkan pesan ke orang banyak. Tiap orang ini, selanjutnya, merahasiakan
informasi tersebut atau menyampaikan ke orang lain lagi. Rantai gosip cenderung
melibatkan informasi pribadi. Tipe rumor lain yang umum adalah rantai tandan,
dimana satu orang menyebarkan informasi kepada sejumlah kecil individu
terpilih. Beberapa dari penerima informasi selanjutnya menyebarkan informasi
kepada sejumlah kecil individu lain berikutnya; sisanya menyimpan informasi
untuk diri sendiri.
Semakin banyak riset menemukan bahwa
kandungan informasi dari rumor cukup akurat, khususnya bila informasi itu
didasarkan fakta bukan spekulasi. Sebuah studi baru-baru ini menemukan rumor
memiliki keakuratan 75% sampai 95%. Hampir 75% dari semua organisasi, praktik,
kebijakan, dan prosedur yang dikomunikasiakan dengan cara the grapvine.
Frekuensi komunikasi informal semakin meningkat dalam banyak organisasi,
dikarenakan dua alasan dasar. Pertama, peningkatan aktivitas merger, akuisi,
dan pengambilalihan. Karena aktivitas ini bisa sangat mempengaruhi anggota
organisasi, mereka menghabiskan lebih banyak waktu untuk membicarakannya.
Kedua, seiring makin banyaknya korporasi yang memindahkan fasilitas dari pusat
ke daerah pinggiran, karyawan cenderung berbicara sedikit dengan orang - orang
dari luar organisasi, dan semakin sering berbicara dengan satu sama lain.
Jadi agar komunikasi informal bisa
bermanfaat maka seorang pemimpin harus bisa memakai jalur ini untuk
memperlancar berjalannya komunikasi formal perusahaan. Komunikasi informal ini
jangan sampai mengakibatkan timbulnya desas-desus yang meresahkan karyawan.
Beberapa saran untuk meminimalkan
konsekuensi negatif dari rumor:
a.
Mengumumkan daftar waktu untuk membuat keputusan-keputusan
penting
b.
Menjelaskan berbagai keputusan dan perilaku yang tampak tidak
konsisten atau bersifat rahasia
c. Menekankan aspek negatif, begitu juga aspek positif, dari
keputusan-keputusan dan rencana masa depan terbaru
d.
Secara terbuka, mendiskusikan kemungkinan-kemungkinan
terburuk – hal ini tidak akan memprovokasi kekhawatiran seperti halnya khayalan
yang tak terucapkan
Upaya
menghilangkan rumor tidak akan berhasil, tetapi manajer bisa mengendalikan
rumor untuk tingkat tertentu. Dengan menciptakan jalur-jalur komunikasi terbuka
dan merespon informasi tidak akurat secara tegas manajer bisa meminisasi
kerusakan yang bisa ditimbulkan rumor. Rumor bisa menjadi aset. Dengan
mengenali individu kunci dari rantai rumor, manajemen dapat mengendalikan
informasi yang mereka terima dan menggunakan rumor untuk mengetahui reaksi
karyawan terhadap ide baru seperti perubahan kebijakan personalia. Manager juga
bisa mendapatkan informasi bernilai dari rumor untuk memperbaiki proses
pembuatan keputusan.
Inovasi Teknologi komunikasi
1.
E-mail : menggunakan internet sebagai media untuk
mengirim pesan dan dokumen.
Kita
dapat menulis, mengedit, menyimpan file, dan mengirim pesan ke berbagai alamat
dengan mudah dan biaya yang sangat minim, dibandingkan dengan mencetak,
menduplikasi dokumen dan mengirimkan dokumen tersebut secara manual. Resiko:
a.
Salah mentafsir pesan
b.
Time consuming nature. Saran agar terhindar dari resiko
ini:
-
Jangan mengecek e-mail di pagi hari
-
Check e-mail 2x sehari
-
Unsubscribe. Stop berita yang kamu tidak begitu butuhkan
-
Kurangi mengirim e-mail
-
Menghapus semua e-mail dan memulai dari awal
c.
Tidak mampu melihat emosi dari orang yang mengirim pesan
d.
Kerahasiaan tidak terjamin
2. Instant Messaging and Text Messaging : menggunakan media
elektronik sama seperti e-mail. Perbedaannya IM langung terjadi diwaktu yang
nyata, dan TM menggunakan alat komunikasi portable.
IM > Contoh
media Instant Messaging yaitu seperti Yahoo Messenger , Google, Skype, Live Messenger dan masih banyak lagi.
TM >
mengirimkan pesan menggunakan HP
3. Social Networking : kegiatan
menjalin hubungan dengan orang lain melalui social media sites / situs jejaring
sosial yang ada di internet. Bisa diakses di mana saja, kapan saja dan oleh
siapa saja. situs sosial menggunakan akun e-mail untuk log in sebagai pengguna.
Contoh :
Facebook, LinkedIN
4. Blog: merupakan singkatan dari web log adalah bentuk
aplikasi web yang menyerupai
tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web
umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru
dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya
demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna Internet sesuai dengan
topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut. Organisasi dan
perusahaan hampir selalu menggunakan blog untuk menampilkan profil lengkap
perusahaannya. Twitter adalah
salah satu situs sosial dimana pengguna dapat
memasukkan micro-blog
5. Video conferencing: memudahkan karyawan meeting dengan
siapapun yang berada di tempat berbeda dengan video tatap muka dan suara yang
dapat langsung didengar.
Yang
harus diperhatikan adalah menstimulasi pertanyaan yang melibatkan seluruh
partisipan, sehingga menghindari peserta yang tersambung tetapi tidak
memperhatikan diskusi
Mengatur Informasi
Penelitian mengungkapkan 43% waktu
karyawan dihabiskan untuk membalas e-mail tidak penting dan tidak crusial, dan
menjelajah internet. Sedangkan 25% dihabiskan untuk membalas e-mail penting.
Maka dari itu, sebuah perusahaan
melakukan eksperimen selama 8 bulan untuk kembali meningkatkan produktivitas
karyawan.
Caranya
:
1
grup karyawan diharuskan untuk mengurangi jam pemakaian gadget di perusahaan
dan dikehidupan sehari – hari selama 4 jam dihari selasa, sedangkan kelompok
lain menggunakan gadget seperti rutinitas sebelumnya. Ternyata, grup pertama
mengalami peningkatan produktivitas dan sebanyak 75% anggotanya menyarankan
agar metode ini di jalankan bersama di perusahaannya.
• Berurusan dengan
informasi yang berlebihan :
sangat dianjurkan untuk mengurangi
frekuensi penggunakan teknologi komunikasi
• Ancaman keamanan
informasi :
Keamanan
informasi dapat terganggu oleh virus dan hacker. Suatu organisasi dapat
meredakan kekhawatiran karyawan dengan melibatkan mereka dalam pembuatan
kebijakan keamanan informasi dan memberi mereka kontrol atas bagaimana
informasi pribadi mereka digunakan
PILIHAN SALURAN KOMUNIKASI
Saluran
berbeda dalam kapasitas mereka untuk menyampaikan berbagai informasi yang mereka dapat:
1.
Menangani beberapa isyarat secara bersamaan
2.
Memfasilitasi umpan balik yang cepat
3. Menjadi sangat pribadi
Percakapan langsung memiliki skor
tertinggi dalam saluran karena mengirimkan informasi terbesar per episode
komunikasi—beberapa isyarat informasi (kata-kata, postur, ekspresi wajah, gerak
tubuh, intonasi), umpan balik langsung (baik verbal dan nonverbal), dan
sentuhan pribadi menjadi ada. Media tertulis impersonal seperti laporan formal
dan buletin dilaporkan memiliki skor terendah dalam saluran komunikasi.
Pesan rutin cenderung lurus ke depan
dan memiliki ambiguitas yang minim; saluran komunikasi terendah dapat membawa
mereka secara efisien. Komunikasi non rutin cenderung rumit dan memiliki
potensi untuk terjadi salah pengertian.
Aturan
berikut dapat membantu untuk mengurangi salah tafsir ketika berkomunikasi
dengan orang-orang dari budaya yang berbeda:
1.
Asumsikan perbedaan sampai kesamaan terbukti
2. Tekankan
deskripsi bukan interpretasi atau evaluasi
3. Praktek
emphaty
4. Perlakukan interpretasi Anda
sebagai hipotesis kerja
Pemrosesan otomatis membutuhkan
sedikit waktu dan usaha yang rendah, sehingga masuk akal untuk menggunakannya
untuk memproses pesan persuasif yang terkait dengan topik Anda tidak peduli
seberapa banyak topiknya. Kerugiannya adalah bahwa hal itu memungkinkan kita
mudah tertipu oleh berbagai trik, seperti jingle lucu atau foto glamor.
Pengolahan
terkendali adalah suatu pertimbangan rinci bukti dan informasi mengandalkan
fakta, angka, dan logika. Pengolahan terkendali membutuhkan usaha dan energi,
tapi lebih sulit untuk menipu seseorang yang telah meluangkan waktu dan usaha
untuk terlibat di dalamnya. Ada beberapa aturan praktis untuk menentukan jenis
pengolahan apa yang akan digunakan penonton :
1. Tingkat bunga. Tingkat bunga
mencerminkan keputusan yang akan berdampak pada kehidupan Anda. Ketika
orang-orang yang sangat tertarik dengan hasil keputusan, mereka lebih cenderung
untuk memproses informasi dengan hati-hati.
2. Sebelum pengetahuan. Orang-orang
yang sangat baik dalam menerima informasi tentang suatu subyek juga lebih
mungkin untuk menggunakan strategi pengolahan terkendali. Mereka telah
memikirkan berbagai argumen untuk atau terhadap resiko suatu aksi tertentu, dan
karena itu mereka tidak akan mudah mengubah posisi mereka kecuali sangat baik,
alasan bijaksana disediakan.
3. Kepribadian. Membutuhkan kognisi
yang tinggi adalah sifat kepribadian individu yang paling mungkin untuk
diyakinkan oleh bukti dan fakta-fakta. Mereka yang membutuhkan kognisi lebih
rendah cenderung untuk menggunakan strategi pengolahan otomatis, mengandalkan
intuisi dan emosi untuk memandu evaluasi pesan persuasive mereka.
4. Karakteristik Pesan. Pesan
disediakan melalui saluran komunikasi yang relatif ramping, dengan sedikit
kesempatan bagi pengguna untuk berinteraksi dengan isi pesan, cenderung
mendorong pemrosesan otomatis. Sebaliknya, pesan yang diberikan melalui saluran
komunikasi yang lebih kaya, seperti artikel majalah lama, cenderung mendorong
proses yang lebih deliberatif.
Implikasi
yang paling penting yang kemungkinan akan digunakan dari semua penelitian ini
adalah untuk mencocokkan pesan persuasif Anda dengan jenis pengolahan audiens
Anda. Di sisi lain, ketika penonton tertarik pada topik, ketika mereka
kebutuhan kognisi tingkat tinggi, atau ketika informasi ditransmisikan melalui
saluran yang kaya, maka itu adalah ide yang lebih baik untuk fokus pada argumen
rasional dan bukti-bukti untuk membuat kasus Anda.
HALANGAN TERHADAP KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Beberapa
halangan dapat memperlambat dan mengubah komunikasi menjadi tidak efektif,
diantaranya yaitu:
1. Penyaringan
Dalam proses menyaring informasi ini,
pengirim pesan dengan sengaja menyaring dan menyeleksi informasi sehingga
penerima hanya menerima pesan yang baik dan bagus saja. Sebagai contoh: Seorang
manajer yang melaporkan informasi kepada bosnya berupa informasi yang baik-baik
saja merupakan bentuk penyaringan informasi, karena tidak semua informasi yang
disampaikan.
2. Persepsi Penyeleksian
Persepsi penyeleksian menyebabkan
seseorang melakukan komunikasi berdasarkan apa yang menjadi kebutuhan,
motivasi, pengalaman, latar belakang dan karakteristik pribadi orang tersebut.
Sebagai contoh: seorang pewawancara yang mengharapkan karyawan wanita untuk
melamar akan lebih cenderung positif dan antusias saat ada pelamar kerja wanita
dibandingkan pelamar kerja pria.
3. Kelebihan Informasi
Setiap individu punya kapasitas
terbatas untuk memproses data. Ketika informasi yang diterima melebih kapasitas
kita dalam menerima, maka terjadilah kelebihan informasi. Sebagai contoh:
seorang karyawan yang menerima informasi terlalu banyak dari bosnya akan
menyebabkan karyawan tersebut menjadi stress dan terbeban dengan banyak
informasi yang diperoleh, sehingga menghambat feedback dari karyawan tersebut.
4. Emosi
Seseorang dapat menterjemahkan pesan
yang sama dengan berbeda saat pesan tersebut disampaikan dalam kondisi marah
dan kondisi bahagia. Sebagai contoh: seorang anak yang dinasehati orang tuanya
dengan kasih sayang dan penuh canda akan memiliki respon yang berbeda dengan
anak yang dinasehati orang tuanya dengan penuh amarah dan bentakan.
5. Bahasa
Kata-kata yang sama bisa memiliki
arti yang berbeda dalam bahasa yang berbeda. Bahkan dalam bahasa yang sama pun,
setiap orang bisa memiliki pengertian yang berbeda satu sama lain. Usia dan
konteks kejadian menjadi 2 faktor yang berpengaruh besar terhadap perbedaan
tersebut. Contoh: dalam bahasa Medan, tulang berarti paman, sedangkan dalam bahasa Indonesia tulang artinya tulang.
6. Hening/Bungkam
Mudah bagi seseorang untuk memilih
diam dan tidak berkomunikasi, karena adanya alasan kurangnya informasi yang
diterima. Diam/bungkam dan menyembunyikan informasi merupakan hal yang umum dan
juga merupakan masalah. Penelitian menunjukkan setiap karyawan setidaknya akan
bungkam/diam mengenai suatu urusan/persoalan yang signifikan. Hal ini
menyebabkan adanya halangan bagi manajer untuk berkomunikasi dan mengetahui
mengenai informasi tentang masalah apa yang terjadi, baik secara operasonal
maupun faktor psikologi orang tersebut.
7. Ketakutan/Kekhawatiran dalam
Komunikasi
Banyak orang yang memiliki
ketakutan/kekhawatiran dalam proses komunikasi langsung. Sebagian besar orang
mengalami kesulitan saat berkomunikasi tatap muka secara langsung, sehingga
banyak orang yang mengandalkan media/sarana untuk berkomunikasi seperti catatan
atau telpon. Hal ini menjadi halangan dalam proses komunikasi yang efektif karena
adanya faktor eksternal yang dapat menyebabkan tidak tersampaikannya pesan.
8. Berbohong/Menipu
Halangan
komunikasi yang efektif terakhir ialah berbohong. Saat seseorang berbohong maka
pesan yang sesungguhnya tidak tersampaikan dengan baik sehingga antara penerima
maupun pengirim pesan tidak memiliki informasi yang sama. Mengenai berbohong
dalam proses komunikasi merupakan hal yang berbahaya karena tidak semua orang
dapat mendeteksi apakah pesan yang disampaikan merupakan informasi yang benar
atau kebohongan.
IMPLIKASI GLOBAL
Faktor perbedaan budaya menciptakan
potensi adanya masalah dalam komunikasi. Beberapa dampak implikasi global dalam
proses komunikasi:
Hambatan Budaya
Ada beberapa masalah yang berkaitan dengan kesulitan bahasa dalam
komunikasi lintas budaya. Pertama adalah hambatan yang disebabkan oleh semantik
(makna dari kata). Kata-kata memiliki arti yang berbeda bagi orang yang
berbeda, terutama orang-orang dari budaya nasional yang berbeda. Kedua adalah
hambatan yang disebabkan oleh konotasi kata. Kata-kata menyiratkan hal yang
berbeda dalam bahasa yang berbeda. Ketiga adalah hambatan yang disebabkan oleh
nada yang berbeda. Dalam beberapa budaya, bahasa sangat formal dalam
berkomunikasi, tetapi dalam budaya yang lain ada beberapa nada yang dapat
merubah konteks bahasa yang kita ucapkan. Keempat adalah perbedaan yang berada
dalam toleransi konflik dan metode untuk menyelesaikan konflik. Konflik
langsung akan membuat sumber perbedaan pendapat mereka terang-terangan.
Konteks Budaya
Budaya
cenderung berbeda dalam mempengaruhi makna individu dan proses komunikasi.
Dalam high-context cultures (Asia), orang sangat bergantung pada gaya non-verbal dan isyarat halus dalam berkomunikasi.
Dalam low-context cultures (Eropa dan
Amerika Selatan) umumnya bergantung pada berbicara dan menulis untuk
menyampaikan makna.
Dalam high-context cultures (Asia), orang sangat bergantung pada gaya non-verbal dan isyarat halus dalam berkomunikasi.
Ini sumber bukunya apa ya kalo boleh tau.
BalasHapus