Kepribadian adalah keseluruhan cara di
mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain.
Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa
diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian:
1.
Faktor keturunan, merujuk pada faktor generic
seseorang, tinggi badan, bentuk wajah, gender,temperamen,komposisi otot dan refleks,
tingkat energi dan irama biologis adalah karakteristik yang pada umumnya dianggap, entah sepenuhnya
atau secara substansial, dipengaruhi oleh siapa orang tua dari individu tersebut, yaitu komposisi biologis, psikologis, dan psikologis bawaan dari individu, misalnya warna mata seorang anak
yang berwarna coklat, biasanya merupakan keturunan dari warna mata salah satu
orang tuanya.
2.
Faktor Lingkungan, contohnya Andi yang
tinggal di lingkungan dimana para tetangganya ramah, karena telah terbiasa dengan
lingkungan sekitar tempat tinggal yang ramah, maka secara tidak langsung
membawa dampak kepada Andi untuk selalu ramah kepada setiap orang yang
ditemuinya.
3.
Faktor situasi, faktor situasi biasanya bisa
merubah kepribadian seseorang secara tiba-tiba dimana, karena adanya tekanan
dari sekitarnya membuat kepribadian seseorang menjadi berubah, contoh: Mike
adalah seorang murid berkepribadian tenang, pada saat mengikuti pertandingan
olahraga antar kelas, karena panasnya tensi pertandingan yang berlangsung, bisa
memacu emosi Mike, sehingga bermain cenderung kasar.
The Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) : adalah salah satu kerangka kerja kepribadian dengan 100 pertanyaan yang
menanyakan kepada orang bagaimana mereka biasanya bertindak atau merasa dalam
situasi tertentu. Individu pada akhirnya akan diklasifikasikan sebagai
ekstrovet (E) dan intovert (I), sensing (S) atau intuitif (N), berpikir (T)
atau merasa (F), dan memahami (P) atau menilai (J). Yang terbagi menjadi 16
jenis kepribadian:
ISTJ
(Bertanggungjawab)
- Serius, tenang, stabil & damai.
- Senang pada fakta, logis, obyektif, praktis & realistis.
- Task oriented, tekun, teratur, menepati janji, dapat diandalkan & bertanggung jawab.
- Pendengar yang baik, setia, hanya mau berbagi dengan orang dekat.
- Memegang aturan, standar & prosedur dengan teguh.
ISFJ (Setia)
- Penuh pertimbangan, hati-hati, teliti dan akurat.
- Serius, tenang, stabil namun sensitif.
- Ramah, perhatian pada perasaan & kebutuhan orang lain, setia, kooperatif, pendengar yang baik.
- Punya kemampuan mengorganisasi, detail, teliti, sangat bertanggungjawab & bisa diandalkan.
ISTP (Pragmatis)
- Tenang, pendiam, cenderung kaku, dingin, hati-hati, penuh pertimbangan.
- Logis, rasional, kritis, obyektif, mampu mengesampingkan perasaan.
- Mampu menghadapi perubahan mendadak dengan cepat dan tenang.
- Percaya diri, tegas dan mampu menghadapi perbedaan maupun kritik.
- Mampu menganalisa, mengorganisir, & mendelegasikan.
- Problem solver yang baik terutama untuk masalah teknis & keadaan mendadak.
ISFP (Artistik)
- Berpikiran simpel & praktis, fleksibel, sensitif, ramah, tidak menonjolkan diri, rendah hati pada kemampuannya.
- Menghindari konflik, tidak memaksakan pendapat atau nilai-nilainya pada orang lain.
- Biasanya tidak mau memimpin tetapi menjadi pengikut dan pelaksana yang setia.
- Seringkali santai menyelesaikan sesuatu, karena sangat menikmati apa yang terjadi saat ini.
- Menunjukkan perhatian lebih banyak melalui tindakan dibandingkan kata-kata.
INFJ (Reflektif)
- Perhatian, empati, sensitif & berkomitmen terhadap sebuah hubungan.
- Sukses karena ketekunan, originalitas dan keinginan kuat untuk melakukan apa saja yang diperlukan termasuk memberikan yg terbaik dalam pekerjaan.
- Idealis, perfeksionis, memegang teguh prinsip.
- Visioner, penuh ide, kreatif, suka merenung dan inspiring.
- Biasanya diikuti dan dihormati karena kejelasan visi serta dedikasi pada hal-hal baik.
INTJ (Independen)
- Visioner, punya perencanaan praktis, & biasanya memiliki ide-ide original serta dorongan kuat untuk mencapainya.
- Mandiri dan percaya diri.
- Punya kemampuan analisa yang bagus serta menyederhanakan sesuatu yang rumit dan abstrak menjadi sesuatu yang praktis, mudah difahami & dipraktekkan.
- Skeptis, kritis, logis, menentukan (determinatif) dan kadang keras kepala.
- Punya keinginan untuk berkembang serta selalu ingin lebih maju dari orang lain.
- Kritik & konflik tidak menjadi masalah berarti.
INFP (Idealis)
- Sangat perhatian dan peka dengan perasaan orang lain.
- Penuh dengan antusiasme dan kesetiaan, tapi biasanya hanya untuk orang dekat.
- Peduli pada banyak hal. Cenderung mengambil terlalu banyak dan menyelesaikan sebagian.
- Cenderung idealis dan perfeksionis.
- Berpikir win-win solution, mempercayai dan mengoptimalkan orang lain.
INTP (Konseptual)
- Sangat menghargai intelektualitas dan pengetahuan. Menikmati hal-hal teoritis dan ilmiah. Senang memecahkan masalah dengan logika dan analisa.
- Diam dan menahan diri. Lebih suka bekerja sendiri.
- Cenderung kritis, skeptis, mudah curiga dan pesimis.
- Tidak suka memimpin dan bisa menjadi pengikut yang tidak banyak menuntut.
- Cenderung memiliki minat yang jelas. Membutuhkan karir dimana minatnya bisa berkembang dan bermanfaat. Jika menemukan sesuatu yang menarik minatnya, ia akan sangat serius dan antusias menekuninya.
ESTP (Spontan)
- Spontan, Aktif, Enerjik, Cekatan, Cepat, Sigap, Antusias, Fun dan penuh variasi.
- Komunikator, asertif, to the point, ceplas-ceplos, berkarisma, punya interpersonal skill yang baik.
- Baik dalam pemecahan masalah langsung di tempat. Mampu menghadapi masalah, konflik dan kritik. Tidak khawatir, menikmati apapun yang terjadi.
- Cenderung untuk menyukai sesuatu yang mekanistis, kegiatan bersama dan olahraga.
- Mudah beradaptasi, toleran, pada umumnya konservatif tentang nilai-nilai. Tidak suka penjelasan terlalu panjang. Paling baik dalam hal-hal nyata yang dapat dilakukan.
ESFP (Murah Hati)
- Outgoing, easygoing, mudah berteman, bersahabat, sangat sosial, ramah, hangat, & menyenangkan.
- Optimis, ceria, antusias, fun, menghibur, suka menjadi perhatian.
- Punya interpersonal skill yang baik, murah hati, mudah simpatik dan mengenali perasaan orang lain. Menghindari konflik dan menjaga keharmonisan suatu hubungan.
- Mengetahui apa yang terjadi di sekelilingnya dan ikut serta dalam kegiatan tersebut.
- Sangat baik dalam keadaan yang membutuhkan common sense, tindakan cepat dan ketrampilan praktis.
ENFP (Optimis)
- Ramah, hangat, enerjik, optimis, antusias, semangat tinggi, fun.
- Imaginatif, penuh ide, kreatif, inovatif.
- Mampu beradaptasi dengan beragam situasi dan perubahan.
- Pandai berkomunikasi, senang bersosialisasi & membawa suasana positif.
- Mudah membaca perasaan dan kebutuhan orang lain.
ENTP (Inovatif –
Kreatif)
- Gesit, kreatif, inovatif, cerdik, logis, baik dalam banyak hal.
- Banyak bicara dan punya kemampuan debat yang baik. Bisa berargumentasi untuk senang-senang saja tanpa merasa bersalah.
- Fleksibel. Punya banyak cara untuk memecahkan masalah dan tantangan.
- Kurang konsisten. Cenderung untuk melakukan hal baru yang menarik hati setelah melakukan sesuatu yang lain.
- Punya keinginan kuat untuk mengembangkan diri.
ESTJ (Konservatif –
Disiplin)
- Praktis, realistis, berpegang pada fakta, dengan dorongan alamiah untuk bisnis dan mekanistis.
- Sangat sistematis, procedural dan terencana.
- Disiplin, on time dan pekerja keras.
- Konservatif dan cenderung kaku.
- Tidak tertarik pada subject yang tidak berguna baginya, tapi dapat menyesuaikan diri jika diperlukan.
- Senang mengorganisir sesuatu. Bisa menjadi administrator yang baik jika mereka ingat untuk memperhatikan perasaan dan perspektif orang lain.
ESFJ (Harmonis)
- Hangat, banyak bicara, populer, dilahirkan untuk bekerjasama, suportif dan anggota kelompok yang aktif.
- Membutuhkan keseimbangan dan baik dalam menciptakan harmoni.
- Selalu melakukan sesuatu yang manis bagi orang lain. Kerja dengan baik dalam situasi yang mendukung dan memujinya.
- Santai, easy going, sederhana, tidak berfikir panjang.
- Teliti dan rajin merawat apa yang ia miliki.
ENFJ (Meyakinkan)
- Kreatif, imajinatif, peka, sensitive, loyal.
- Pada umumnya peduli pada apa kata orang atau apa yang orang lain inginkan dan cenderung melakukan sesuatu dengan memperhatikan perasaan orang lain.
- Pandai bergaul, meyakinkan, ramah, fun, populer, simpatik. Responsif pada kritik dan pujian.
- Menyukai variasi dan tantangan baru.
- Butuh apresiasi dan penerimaan.
ENTJ (Pemimpin
Alami)
- Tegas, asertif, to the point, jujur terus terang, obyektif, kritis, & punya standard tinggi.
- Dominan, kuat kemauannya, perfeksionis dan kompetitif.
- Tangguh, disiplin, dan sangat menghargai komitmen.
- Cenderung menutupi perasaan dan menyembunyikan kelemahan.
- Berkarisma, komunikasi baik, mampu menggerakkan orang.
- Berbakat pemimpin.
5 dimensi dasar hasil riset
terbaru yang melandasi semua ciri dan meliputi sebagian besar variasi yang
signifikan dalam kepribadian manusia, yaitu :
- Extraversion dan introversion menggambarkan kecenderungan seseorang dalam menghadapi dunia luar. Para extravert cenderung berorientasi terhadap hal-hal dan dunia di luar dirinya, sedangkan para introvert cenderung berorientasi pada hal-hal dan dunia di dalam dirinya.
- Agreeableness adalah sikap menilai kualitas orientasi individu dengan kontinum nilai dari lemah lembut sampai antagonis didalam berpikir, perasaan dan perilaku. Dimensi ini merujuk kepada kecenderungan seseorang untuk tunduk kepada orang lain.
- Conscientiousness adalah sikap untuk menilai kemampuan individu didalam organisasi, baik mengenai ketekunan dan motivasi dalam mencapai tujuan sebagai perilaku langsungnya.
- Neuroticism adalah sikap menilai kestabilan dan ketidakstabilan emosi. Mengidentifikasi kecenderungan individu apakah mudah mengalami stres, mempunyai ide-ide yang tidak realistis, mempunyai coping response yang mal adaptif.
- Openness to experience adalah sikap untuk menilai usahanya secara proaktif dan penghargaannya terhadap pengalaman demi kepentingannya sendiri. Menilai bagaimana ia menggali sesuatu yang baru dan tidak biasa.
Komponen Utama Kepribadian yang memengaruhi
PERILAKU ORGANISASI
• Locus of control
• Locus of Control atau (loc) :bagaimana seorang individu mengartikan sebab
musabab dari suatu peristiwa.
Locus of Control ada dua
Locus of Control ada dua
• 1.Internal locus of
control: Seseorang dengan internal locus
of control adalah mereka yang merasa bertanggungjawab atas kejadian – kejadian tertentu.
Contoh:Dalam ujian Akhir Nasional seorang siswa
memperoleh nilai grade yang rendah sehingga menyebabkan ia tidak dapat masuk
PTN di Jakarta, sehingga ia berfikir bahwa memang kemampuan intelegensi yang
dimilikinya kurang
2.External locus of control: Seseorang dengan External Locus of Control adalah mereka yang seringkali menyalahkan (atau bersyukur) atas keberuntungan, petaka, keadaan dirinya, atau kekuatan – kekuatan lainya di luar dirinya.
2.External locus of control: Seseorang dengan External Locus of Control adalah mereka yang seringkali menyalahkan (atau bersyukur) atas keberuntungan, petaka, keadaan dirinya, atau kekuatan – kekuatan lainya di luar dirinya.
Contoh: Dalam UAN
seorang siswa dapat lolos masuk PTN di Jakarta karena dia mencobanya berulang -
ulang. Sehingga Ia berfikir baahwa ia dapat masuk PTN karena
faktor keberuntungan, peminat yang mendaftar di PTN tersebut sedikit atau nilai
grade di PTN tersebut turun.
• Machiavellianism – contoh sederhana menurut saya ketika kita menjalankan
sebuah ujian, mungkin kalau di ukur dengan kemampuan real kita nilai yang akan kita
peroleh itu adalah 60, nah bagaimana caranya supaya dia bisa memperoleh nilai
80?yaitu dengan melakukan manipulasi entah dengan nyontek, mengubah data dsb, untukmendapatkan
sesuatu yang lebih dari dalam dirinya
• Self-esteem – contohnya Seorang yang kurang memperhatikan penampilan
yang baik, pakaian yang dikenakan jarang diganti, sehingga menimbulkan bau yang
kurang sedap bagi orang sekitarnya. Saat orang dengan bahasa tubuh, maupun ucapan
langsung yang menyangkut dirin yaitu, ia langsung tersinggung, dengan mengatakan
”apa urusan denganmu ? “
• Self-monitoring – ciri kepribadian yang mengukur kemampuan seorang individu
untuk menyesuaikan perilakunya pada faktor-faktor situasional luar. Seorang
yang tinggi dalam pemantauan diri mempunyai kemampuan adaptasi yang besar dalam menyesuaikan perilaku mereka terhadap
faktor situasional luar.
• Risk taking – seseorang yang
mengambil suatu keputusan yang cenderung berdasarkan insting atau perkiraan mereka,
berani meghadapi resiko dari keputusan yang ia ambil tanpa mencermati sesuatu hal
dari sudut pandang yang lain
v Type A personality- adalah sikap yang cenderung oportunis,
berinisiatif, berani bertindak, dan tekun hingga berhasil mencapai perubahan
yang berarti. Pribadi proaktif menciptakan perubahan positif dalam lingkungan tanpa
memedulikan batasan atau halangan.
Holland mengidentifikasi enam tipe
karakteristik jenis pekerjaan yang di sukai dan cocok.
1. Tipe realistik : Lebih menyukai kegiatan fisik yang menuntut ketrampilan
dan koordinasi, contoh: Joe adalah anak yang tidak langsung menarik kesimpulan
dari apa yang diceritakan temannya, melainkan mencari data fakta yang dia
temukan disekitarnya.
2. Tipe Menyelidik : menyukai pekerjaan yang melibatkan
pemikiran,organisasi dan pemahaman, contoh: Doni menyukai hal-hal yang berupa
pemecahan suatu masalah.
3. Tipe Sosial : menyukai kegiatan yang melibatkan bantuan dan
pengembangan, contoh: Yuni merupakan
orang yang mudah bergaul dengan semua orang, dengan sifatnya yang mudah bergaul
membuat Yuni bisa mendapatkan informasi dari orang-orang disekitarnya.
4. Tipe Konvensional : menyukai peraturan dan tata tertib, orang dengan
tipe konvensional biasanya menjalakn pekerjaannya dengan teratur sesuai dengan
prosedur yang telah ditentukan, dan menaati semua peraturan yang berlaku.
5. Tipe Pengusaha : menyukai kegiatan yang verbal, dimana ada kesempatan
untuk memengaruhi orang lain, dengan kemampouan komunikasi verbal yang
dimilikinya, orang dengan tipe ini bisa mempengaruhi orang lain, sehingga bisa
melakukan kegiatan sesuai dengan apa yang disampaikan.
6. Tipe Artistik : menyukai hal hal yang bersifat seni dan abstrak,
biasanya orang dengan tipe ini menyukai pekerjaan yang berhubungan dengan seni,
biasanya berprofesi sebagai desainer, actor, dan seniman.
Emotions
Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan
kepada seseorang atau sesuatu. Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian.
Emosi dapat ditunjukkan ketika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang,
ataupun takut terhadap sesuatu.
Emosi berperan penting dalam jalannya sebuah
organisasi. Sebuah organisasi yang mampu mengatasi keadaan emosi dari organisasi
yang dimiliki maka organisasi tersebut bisa berjalan dengan mulus dan baik. Tentu
tujuan perusahaan pun dapat tercapai dengan hasil yang maksimal. Dengan adanya
rasa takut, marah, frustasi dan benci maka semua emosi itu dapat mempengaruhi kinerja
organisasi menjadi kurang maksimal.
Contoh dari emosi adalah Budi seorang karyawan
dari sebuah perusahaan ternama di Surabaya, ia memiliki seorang istri dan seorang
anak. Sebelum ia pergi kekantor tempat ia bekerja, ia terlibat percecokan dengan
tetangganya yang membuat emosinya menjadi meluap-luap dan tak tertahankan, ia
pun tidak konsentrasi pada pekerjaannya karena emosinya yang meninggi, hal ini mempengaruhi
kinerjanya di kantor.
Emotional Labor
Kerja emosional adalah situasi saat seorang
karyawan mengekspresikan emosi-emosi yang diinginkan dalam organisasi dimana ia
bekerja. Konsep kerja emosional muncul dari penelitian-penelitian atas pekerjaan
terkait pelayanan, tetapi kerja emosional dapat relevan untuk semua jenis pekerjaan.
Contoh dari emotional labor Andi bekerja di sebuah bank, sebagai seorang
customer service. Untuk pekerjaannya itu ia di haruskan terus senyum dan ramah terhadap
client –clientnya. Agar pelayanannya terhadap
clientnya dapat di terima baik, maka ia harus menjaga sikap dan emosinya. Ia harus
menempatkan dirinya sebagai seorang customer service yang ramah terhadap clientnya.
Emosi yang dirasakan versus Emosi yang
ditampilkan
Emosi yang dirasakan adalah emosi sebenarnya yang
dirasakan dari seorang individu terhadap suatu kondisi dan situasi. Sedangkan emosi
yang di tampilkan adalah emosi yang diharuskan organisasi untuk di tampilkan oleh
pekerjaan dan dipandang sesuai dalam pekerjaan tertentu.
Contohnya adalah Rani seorang pramugari
yang bekerja di sebuah maskapai penerbangan. Sebagai seorang pramugari ia harus
membuat para penumpang nyaman dan senang. Rani yang bekerja pada hari itu,
bertemu dengan seorang penumpang yang menyebalkan dan cerewet, ia meminta banyak
hal seperti menambah minuman, makanan atau pun mengajak ngobrol hal-hal yang
tidak penting. Namun Rani sebagai seorang pramugari harus melayani penumpangnya
sebaik dan seramah mungkin agar penumpang itu nyaman dan merasa di layani dengan
baik. Di sini Rani menutupi emosinya terhadap penumpang tersebut, walaupun ia jengkel
dan merasa terganggu, namun ia harus dapat menahan emosinya. Disini ia merasakan
emosi yang meluap-meluap terhadap penumpang tersebut, namun ia harus menampilkan
emosinya itu untuk tetap tenang dan melayani penumpang itu dengan ramah.
Dimensi Emosi
1.
Varietas :bermacam-macamnya bentuk dari emosi seperti kemarahan,
ketakutan, kegembiraan , dan kejutan
yang ada dalam diri manusia.
2.
Intensitas : ekspresi yang berbeda dari intensitas emosi yang sama bisa
disebabkan dari kepribadian ataupun tuntutan di tempat kerja.
3.
Frekuensidandurasi : frekuensi dan durasi yang di
perlukan untuk tenaga kerja juga harus disesuaikan dengan frekuensi dan durasi
yang di miliki tenaga kerja tersebut.
Gender dan emotions
Perbedaan jenis kelamin dalam mengatasi emosi memang berbeda.
Wanita dan pria berbeda dalam mengatasi emosi. Wanita cenderung lebih menunjukkan
emosi yang lebih besar di bandingkan pria. Wanita juga mengalami emosi yang
lebih besar dan menggunakan perasaan.Berbeda dengan pria yang kadang lebih menggunakan
logika dan sabar.Tapi semuanya tergantung juga pada masing-masing pribadi.
Contohnya Anton dan Mery berpacaran. Dan suatu hari mereka mengalami
pertengkaran hebat. Dalam kasus ini terjadi kesalahpahaman Antara Anton dengan Mery. Mery yang merasa Anton bersalah. Ia pun meluap-luapkan kemarahannya
pada Anton. Karena Mery lebih menggunakan perasaannya. Ia merasa telah di
kecewakan. Sehingga emosinya meninggi. Namun Anton hanya bisa diam dan merasa bersalah.
Ia hanya bisa dengan tenang menjelaskan yang sebetulnya terjadi.
Jenis kelamin dan emosi
Bukti menunjukkan bahwa perbedaan antara pria dan wanita dalam hal emosi
adalah bila menyangkut reaksi emosional dan kemampuan untuk membaca orang lain.
Wanita menunjukkan ungkapan emosi yang lebih besar daripada pria, mengalami
emosi secara lebih hebat, lebih nyaman dalam mengungkapkan emosi, lebih baik
dalam membaca petunjuk-petunjuk non-verbal dan paralinguistik, dan lebih sering
menampilkan ekspresi dari emosi yang positif maupun negatif, kecuali kemarahan.
Teori Peristiwa Afektif ( affective events theory )
Emosi dan suasana hati adalah bagian penting dari kehidupan kita, khususnya
kehidupan pekerjaan kita. Affective Events Theory menunjukkan bahwa karyawan
bereaksi secara emosional pada hal-hal yang terjadi pada mereka di tempat
kerja.
Teori tersebut dimulai dengan mengenali bahwa emosi adalah sebuah respons
terhadap peristiwa dalam lingkungan kerja. Peristiwa – peristiwa kerja tersebut
memicu reaksi emosi positif atau negatif.
Akhirnya, emosi-emosi mempengaruhi sejumlah variable kinerja dan kepuasan
seperti perilaku kewargaan organisasional,komitmen organisasional, tingkat
usaha, maksud-maksud untuk berhenti,dan penyimpangan tempat kerja.
OB Applications of Understanding Emotions
•Ability and Selection
–Emosi mempengaruhi efektivitas karyawan.
•Decision Making
–Emosi adalah bagian penting dari proses pengambilan keputusan dalam
organisasi.
•Motivation
–Komitmen emosional untuk bekerja dan motivasi yang tinggi sangat terkait.
•Leadership
–Emosi adalah penting untuk penerimaan pesan dari pemimpin organisasi.
•Interpersonal Conflict
–Konflik di tempat kerja dan emosi individu sangat terjalin.
•Customer Services
–Emosi mempengaruhi kualitas pelayanan yang disampaikan kepada pelanggan
yang, pada gilirannya, mempengaruhi hubungan dengan pelanggan.
•Deviant Workplace Behaviors
–Emosi negatif menyebabkan penyimpangan karyawan (tindakan yang melanggar
norma-norma dan mengancam organisasi).
•Produktivitas kegagalan
•Pencurian properti Dn kehancuran
•Tindakan Politik
•Agresi Pribadi
Ability and Selection
Emotional Intelligence
•Bermacam-macam keterampilan nonkognitif, kemampuan, dan kompetensi yang
mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berhasil dalam menghadapi tuntutan
lingkungan dan tekanan.
Batasan-batasan eksternal terhadap emosi ada 2 :
- Pengaruh organisasional, menyesuaikan dengan perangkat emosional yang
dicari organisasi.
- Pengaruh budaya, menyesuaikan dengan norma-norma budaya di negara
setempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar