Selasa, 18 Maret 2014



Kepribadian adalah keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian:
1.    Faktor keturunan, merujuk pada faktor generic seseorang, tinggi badan, bentuk wajahgender,temperamen,komposisi otot dan refleks, tingkat energi dan irama biologis adalah karakteristik yang pada umumnya dianggap, entah sepenuhnya atau secara substansial, dipengaruhi oleh siapa orang tua dari individu tersebut, yaitu komposisi biologispsikologis, dan psikologis bawaan dari individu, misalnya warna mata seorang anak yang berwarna coklat, biasanya merupakan keturunan dari warna mata salah satu orang tuanya.
2.    Faktor Lingkungan, contohnya Andi yang tinggal di lingkungan dimana para tetangganya ramah, karena telah terbiasa dengan lingkungan sekitar tempat tinggal yang ramah, maka secara tidak langsung membawa dampak kepada Andi untuk selalu ramah kepada setiap orang yang ditemuinya.
3.    Faktor situasi, faktor situasi biasanya bisa merubah kepribadian seseorang secara tiba-tiba dimana, karena adanya tekanan dari sekitarnya membuat kepribadian seseorang menjadi berubah, contoh: Mike adalah seorang murid berkepribadian tenang, pada saat mengikuti pertandingan olahraga antar kelas, karena panasnya tensi pertandingan yang berlangsung, bisa memacu emosi Mike, sehingga bermain cenderung kasar.
The Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) : adalah salah satu kerangka kerja kepribadian dengan 100 pertanyaan yang menanyakan kepada orang bagaimana mereka biasanya bertindak atau merasa dalam situasi tertentu. Individu pada akhirnya akan diklasifikasikan sebagai ekstrovet (E) dan intovert (I), sensing (S) atau intuitif (N), berpikir (T) atau merasa (F), dan memahami (P) atau menilai (J). Yang terbagi menjadi 16 jenis kepribadian:
ISTJ (Bertanggungjawab)
  • Serius, tenang, stabil & damai.
  • Senang pada fakta, logis, obyektif, praktis & realistis.
  • Task oriented, tekun, teratur, menepati janji, dapat diandalkan & bertanggung jawab.
  • Pendengar yang baik, setia, hanya mau berbagi dengan orang dekat.
  • Memegang aturan, standar & prosedur dengan teguh.
ISFJ (Setia)
  • Penuh pertimbangan, hati-hati, teliti dan akurat.
  • Serius, tenang, stabil namun sensitif.
  • Ramah, perhatian pada perasaan & kebutuhan orang lain, setia, kooperatif, pendengar yang baik.
  • Punya kemampuan mengorganisasi, detail, teliti, sangat bertanggungjawab & bisa diandalkan.
ISTP (Pragmatis)
  • Tenang, pendiam, cenderung kaku, dingin, hati-hati, penuh pertimbangan.
  • Logis, rasional, kritis, obyektif, mampu mengesampingkan perasaan.
  • Mampu menghadapi perubahan mendadak dengan cepat dan tenang.
  • Percaya diri, tegas dan mampu menghadapi perbedaan maupun kritik.
  • Mampu menganalisa, mengorganisir, & mendelegasikan.
  • Problem solver yang baik terutama untuk masalah teknis & keadaan mendadak.
ISFP (Artistik)
  • Berpikiran simpel & praktis, fleksibel, sensitif, ramah, tidak menonjolkan diri, rendah hati pada kemampuannya.
  • Menghindari konflik, tidak memaksakan pendapat atau nilai-nilainya pada orang lain.
  • Biasanya tidak mau memimpin tetapi menjadi pengikut dan pelaksana yang setia.
  • Seringkali santai menyelesaikan sesuatu, karena sangat menikmati apa yang terjadi saat ini.
  • Menunjukkan perhatian lebih banyak melalui tindakan dibandingkan kata-kata.
INFJ (Reflektif)
  • Perhatian, empati, sensitif & berkomitmen terhadap sebuah hubungan.
  • Sukses karena ketekunan, originalitas dan keinginan kuat untuk melakukan apa saja yang diperlukan termasuk memberikan yg terbaik dalam pekerjaan.
  • Idealis, perfeksionis, memegang teguh prinsip.
  • Visioner, penuh ide, kreatif, suka merenung dan inspiring.
  • Biasanya diikuti dan dihormati karena kejelasan visi serta dedikasi pada hal-hal baik.
INTJ (Independen)
  • Visioner, punya perencanaan praktis, & biasanya memiliki ide-ide original serta dorongan kuat untuk mencapainya.
  • Mandiri dan percaya diri.
  • Punya kemampuan analisa yang bagus serta menyederhanakan sesuatu yang rumit dan abstrak menjadi sesuatu yang praktis, mudah difahami & dipraktekkan.
  • Skeptis, kritis, logis, menentukan (determinatif) dan kadang keras kepala.
  • Punya keinginan untuk berkembang serta selalu ingin lebih maju dari orang lain.
  • Kritik & konflik tidak menjadi masalah berarti.

INFP (Idealis)
  • Sangat perhatian dan peka dengan perasaan orang lain.
  • Penuh dengan antusiasme dan kesetiaan, tapi biasanya hanya untuk orang dekat.
  • Peduli pada banyak hal. Cenderung mengambil terlalu banyak dan menyelesaikan sebagian.
  • Cenderung idealis dan perfeksionis.
  • Berpikir win-win solution, mempercayai dan mengoptimalkan orang lain.
INTP (Konseptual)
  • Sangat menghargai intelektualitas dan pengetahuan. Menikmati hal-hal teoritis dan ilmiah. Senang memecahkan masalah dengan logika dan analisa.
  • Diam dan menahan diri. Lebih suka bekerja sendiri.
  • Cenderung kritis, skeptis, mudah curiga dan pesimis.
  • Tidak suka memimpin dan bisa menjadi pengikut yang tidak banyak menuntut.
  • Cenderung memiliki minat yang jelas. Membutuhkan karir dimana minatnya bisa berkembang dan bermanfaat. Jika menemukan sesuatu yang menarik minatnya, ia akan sangat serius dan antusias menekuninya.
ESTP (Spontan)
  • Spontan, Aktif, Enerjik, Cekatan, Cepat, Sigap, Antusias, Fun dan penuh variasi.
  • Komunikator, asertif, to the point, ceplas-ceplos, berkarisma, punya interpersonal skill yang baik.
  • Baik dalam pemecahan masalah langsung di tempat. Mampu menghadapi masalah, konflik dan kritik. Tidak khawatir, menikmati apapun yang terjadi.
  • Cenderung untuk menyukai sesuatu yang mekanistis, kegiatan bersama dan olahraga.
  • Mudah beradaptasi, toleran, pada umumnya konservatif tentang nilai-nilai. Tidak suka penjelasan terlalu panjang. Paling baik dalam hal-hal nyata yang dapat dilakukan.
ESFP (Murah Hati)
  • Outgoingeasygoing, mudah berteman, bersahabat, sangat sosial, ramah, hangat, & menyenangkan.
  • Optimis, ceria, antusias, fun, menghibur, suka menjadi perhatian.
  • Punya interpersonal skill yang baik, murah hati, mudah simpatik dan mengenali perasaan orang lain. Menghindari konflik dan menjaga keharmonisan suatu hubungan.
  • Mengetahui apa yang terjadi di sekelilingnya dan ikut serta dalam kegiatan tersebut.
  • Sangat baik dalam keadaan yang membutuhkan common sense, tindakan cepat dan ketrampilan praktis.
ENFP (Optimis)
  • Ramah, hangat, enerjik, optimis, antusias, semangat tinggi, fun.
  • Imaginatif, penuh ide, kreatif, inovatif.
  • Mampu beradaptasi dengan beragam situasi dan perubahan.
  • Pandai berkomunikasi, senang bersosialisasi & membawa suasana positif.
  • Mudah membaca perasaan dan kebutuhan orang lain.
ENTP (Inovatif – Kreatif)
  • Gesit, kreatif, inovatif, cerdik, logis, baik dalam banyak hal.
  • Banyak bicara dan punya kemampuan debat yang baik. Bisa berargumentasi untuk senang-senang saja tanpa merasa bersalah.
  • Fleksibel. Punya banyak cara untuk memecahkan masalah dan tantangan.
  • Kurang konsisten. Cenderung untuk melakukan hal baru yang menarik hati setelah melakukan sesuatu yang lain.
  • Punya keinginan kuat untuk mengembangkan diri.
ESTJ (Konservatif – Disiplin)
  • Praktis, realistis, berpegang pada fakta, dengan dorongan alamiah untuk bisnis dan mekanistis.
  • Sangat sistematis, procedural dan terencana.
  • Disiplin, on time dan pekerja keras.
  • Konservatif dan cenderung kaku.
  • Tidak tertarik pada subject yang tidak berguna baginya, tapi dapat menyesuaikan diri jika diperlukan.
  • Senang mengorganisir sesuatu. Bisa menjadi administrator yang baik jika mereka ingat untuk memperhatikan perasaan dan perspektif orang lain.
ESFJ (Harmonis)
  • Hangat, banyak bicara, populer, dilahirkan untuk bekerjasama, suportif dan anggota kelompok yang aktif.
  • Membutuhkan keseimbangan dan baik dalam menciptakan harmoni.
  • Selalu melakukan sesuatu yang manis bagi orang lain. Kerja dengan baik dalam situasi yang mendukung dan memujinya.
  • Santai, easy going, sederhana, tidak berfikir panjang.
  • Teliti dan rajin merawat apa yang ia miliki.



ENFJ (Meyakinkan)
  • Kreatif, imajinatif, peka, sensitive, loyal.
  • Pada umumnya peduli pada apa kata orang atau apa yang orang lain inginkan dan cenderung melakukan sesuatu dengan memperhatikan perasaan orang lain.
  • Pandai bergaul, meyakinkan, ramah, fun, populer, simpatik. Responsif pada kritik dan pujian.
  • Menyukai variasi dan tantangan baru.
  • Butuh apresiasi dan penerimaan.
ENTJ (Pemimpin Alami)
  • Tegas, asertif, to the point, jujur terus terang, obyektif, kritis, & punya standard tinggi.
  • Dominan, kuat kemauannya, perfeksionis dan kompetitif.
  • Tangguh, disiplin, dan sangat menghargai komitmen.
  • Cenderung menutupi perasaan dan menyembunyikan kelemahan.
  • Berkarisma, komunikasi baik, mampu menggerakkan orang.
  • Berbakat pemimpin.

5 dimensi dasar hasil riset terbaru yang melandasi semua ciri dan meliputi sebagian besar variasi yang signifikan dalam kepribadian manusia, yaitu :
  1. Extraversion dan introversion menggambarkan kecenderungan seseorang dalam menghadapi dunia luar. Para extravert cenderung berorientasi terhadap hal-hal dan dunia di luar dirinya, sedangkan para introvert cenderung berorientasi pada hal-hal dan dunia di dalam dirinya.
  2. Agreeableness adalah sikap menilai kualitas orientasi individu dengan kontinum nilai dari lemah lembut sampai antagonis didalam berpikir, perasaan dan perilaku. Dimensi ini merujuk kepada kecenderungan seseorang untuk tunduk kepada orang lain.
  3. Conscientiousness adalah sikap untuk menilai kemampuan individu didalam organisasi, baik mengenai ketekunan dan motivasi dalam mencapai tujuan sebagai perilaku langsungnya.
  4. Neuroticism adalah sikap menilai kestabilan dan ketidakstabilan emosi. Mengidentifikasi kecenderungan individu apakah mudah mengalami stres, mempunyai ide-ide yang tidak realistis, mempunyai coping  response yang mal adaptif.
  5. Openness to experience adalah sikap untuk  menilai usahanya secara proaktif dan penghargaannya terhadap pengalaman demi kepentingannya sendiri. Menilai bagaimana ia menggali sesuatu yang baru dan tidak biasa.


Komponen Utama Kepribadian yang memengaruhi PERILAKU ORGANISASI

       Locus of control
       Locus of Control atau (loc) :bagaimana seorang individu mengartikan sebab musabab dari suatu peristiwa.
Locus of Control ada dua
       1.Internal  locus of control:  Seseorang dengan internal locus of control adalah mereka yang merasa bertanggungjawab atas kejadian – kejadian tertentu.
Contoh:Dalam ujian Akhir Nasional seorang siswa memperoleh nilai grade yang rendah sehingga menyebabkan ia tidak dapat masuk PTN di Jakarta, sehingga ia berfikir bahwa memang kemampuan intelegensi yang dimilikinya kurang

2.External locus of control:  Seseorang dengan External Locus of Control adalah mereka  yang seringkali menyalahkan (atau bersyukur) atas keberuntungan, petaka, keadaan dirinya, atau kekuatan – kekuatan lainya di luar dirinya.
Contoh: Dalam UAN seorang siswa dapat lolos masuk PTN di Jakarta karena dia mencobanya berulang - ulang. Sehingga Ia berfikir baahwa ia dapat masuk  PTN  karena faktor keberuntungan, peminat yang mendaftar di PTN tersebut sedikit atau nilai grade di PTN tersebut turun.

       Machiavellianism – contoh sederhana menurut saya ketika kita menjalankan sebuah ujian, mungkin kalau di ukur dengan kemampuan real kita nilai yang akan kita peroleh itu adalah 60, nah bagaimana caranya supaya dia bisa memperoleh nilai 80?yaitu dengan melakukan manipulasi entah dengan nyontek, mengubah data dsb, untukmendapatkan sesuatu yang lebih dari dalam dirinya
       Self-esteem – contohnya  Seorang yang kurang memperhatikan penampilan yang baik, pakaian yang dikenakan jarang diganti, sehingga menimbulkan bau yang kurang sedap bagi orang sekitarnya. Saat orang dengan bahasa tubuh, maupun ucapan langsung yang menyangkut dirin yaitu, ia langsung tersinggung, dengan mengatakan ”apa urusan denganmu ? “
       Self-monitoring – ciri kepribadian yang mengukur kemampuan seorang individu untuk menyesuaikan perilakunya pada faktor-faktor situasional luar. Seorang yang tinggi dalam pemantauan diri mempunyai kemampuan adaptasi  yang besar dalam menyesuaikan perilaku mereka terhadap faktor situasional luar.

       Risk taking – seseorang  yang mengambil suatu keputusan yang cenderung berdasarkan insting atau perkiraan mereka, berani meghadapi resiko dari keputusan yang ia ambil tanpa mencermati sesuatu hal dari sudut pandang yang lain
v  Type A personality- adalah sikap yang cenderung oportunis, berinisiatif, berani bertindak, dan tekun hingga berhasil mencapai perubahan yang berarti. Pribadi proaktif menciptakan perubahan positif dalam lingkungan tanpa memedulikan batasan atau halangan.


Holland mengidentifikasi enam tipe karakteristik jenis pekerjaan yang di sukai dan cocok.
1.    Tipe realistik : Lebih menyukai kegiatan fisik yang menuntut ketrampilan dan koordinasi, contoh: Joe adalah anak yang tidak langsung menarik kesimpulan dari apa yang diceritakan temannya, melainkan mencari data fakta yang dia temukan disekitarnya.
2.    Tipe Menyelidik : menyukai pekerjaan yang melibatkan pemikiran,organisasi dan pemahaman, contoh: Doni menyukai hal-hal yang berupa pemecahan suatu masalah.
3.    Tipe Sosial : menyukai kegiatan yang melibatkan bantuan dan pengembangan, contoh: Yuni  merupakan orang yang mudah bergaul dengan semua orang, dengan sifatnya yang mudah bergaul membuat Yuni bisa mendapatkan informasi dari orang-orang disekitarnya.
4.    Tipe Konvensional : menyukai peraturan dan tata tertib, orang dengan tipe konvensional biasanya menjalakn pekerjaannya dengan teratur sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan, dan menaati semua peraturan yang berlaku.
5.    Tipe Pengusaha : menyukai kegiatan yang verbal, dimana ada kesempatan untuk memengaruhi orang lain, dengan kemampouan komunikasi verbal yang dimilikinya, orang dengan tipe ini bisa mempengaruhi orang lain, sehingga bisa melakukan kegiatan sesuai dengan apa yang disampaikan.
6.    Tipe Artistik : menyukai hal hal yang bersifat seni dan abstrak, biasanya orang dengan tipe ini menyukai pekerjaan yang berhubungan dengan seni, biasanya berprofesi sebagai desainer, actor, dan seniman.
 
Emotions
Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Emosi dapat ditunjukkan ketika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu.
Emosi berperan penting dalam jalannya sebuah organisasi. Sebuah organisasi yang mampu mengatasi keadaan emosi dari organisasi yang dimiliki maka organisasi tersebut bisa berjalan dengan mulus dan baik. Tentu tujuan perusahaan pun dapat tercapai dengan hasil yang maksimal. Dengan adanya rasa takut, marah, frustasi dan benci maka semua emosi itu dapat mempengaruhi kinerja organisasi menjadi kurang maksimal.
Contoh dari emosi adalah Budi seorang karyawan dari sebuah perusahaan ternama di Surabaya, ia memiliki seorang istri dan seorang anak. Sebelum ia pergi kekantor tempat ia bekerja, ia terlibat percecokan dengan tetangganya yang membuat emosinya menjadi meluap-luap dan tak tertahankan, ia pun tidak konsentrasi pada pekerjaannya karena emosinya yang meninggi, hal ini mempengaruhi kinerjanya di kantor.
Emotional Labor
Kerja emosional adalah situasi saat seorang karyawan mengekspresikan emosi-emosi yang diinginkan dalam organisasi dimana ia bekerja. Konsep kerja emosional muncul dari penelitian-penelitian atas pekerjaan terkait pelayanan, tetapi kerja emosional dapat relevan untuk semua jenis pekerjaan.
Contoh dari  emotional  labor Andi bekerja di sebuah bank, sebagai seorang customer service. Untuk pekerjaannya itu ia di haruskan terus senyum dan ramah terhadap client –clientnya.  Agar pelayanannya terhadap clientnya dapat di terima baik, maka ia harus menjaga sikap dan emosinya. Ia harus menempatkan dirinya sebagai seorang customer service yang ramah terhadap clientnya.
Emosi yang dirasakan versus Emosi yang ditampilkan
Emosi  yang dirasakan adalah emosi sebenarnya yang dirasakan dari seorang individu terhadap suatu kondisi dan situasi. Sedangkan emosi yang di tampilkan adalah emosi yang diharuskan organisasi untuk di tampilkan oleh pekerjaan dan dipandang sesuai dalam pekerjaan tertentu.
Contohnya adalah Rani seorang pramugari yang bekerja di sebuah maskapai penerbangan. Sebagai seorang pramugari ia harus membuat para penumpang nyaman dan senang. Rani yang bekerja pada hari itu, bertemu dengan seorang penumpang yang menyebalkan dan cerewet, ia meminta banyak hal seperti menambah minuman, makanan atau pun mengajak ngobrol hal-hal yang tidak penting. Namun Rani sebagai seorang pramugari harus melayani penumpangnya sebaik dan seramah mungkin agar penumpang itu nyaman dan merasa di layani dengan baik. Di sini Rani menutupi emosinya terhadap penumpang tersebut, walaupun ia jengkel dan merasa terganggu, namun ia harus dapat menahan emosinya. Disini ia merasakan emosi yang meluap-meluap terhadap penumpang tersebut, namun ia harus menampilkan emosinya itu untuk tetap tenang dan melayani penumpang itu dengan ramah.
Dimensi Emosi
1.       Varietas                      :bermacam-macamnya bentuk dari emosi seperti kemarahan, ketakutan, kegembiraan ,  dan kejutan yang ada dalam diri manusia.
2.       Intensitas                   : ekspresi  yang berbeda dari intensitas emosi yang sama bisa disebabkan dari kepribadian ataupun tuntutan di tempat kerja.
3.       Frekuensidandurasi               : frekuensi dan durasi yang di perlukan untuk tenaga kerja juga harus disesuaikan dengan frekuensi dan durasi yang di miliki tenaga kerja tersebut.


Gender dan emotions
Perbedaan jenis kelamin dalam mengatasi emosi memang berbeda. Wanita dan pria berbeda dalam mengatasi emosi. Wanita cenderung lebih menunjukkan emosi yang lebih besar di bandingkan pria. Wanita juga mengalami emosi yang lebih besar dan menggunakan perasaan.Berbeda dengan pria yang kadang lebih menggunakan logika dan sabar.Tapi semuanya tergantung juga pada masing-masing pribadi.

Contohnya  Anton  dan Mery berpacaran. Dan suatu hari mereka mengalami pertengkaran hebat. Dalam kasus ini terjadi kesalahpahaman Antara  Anton dengan Mery. Mery  yang merasa  Anton bersalah. Ia pun meluap-luapkan kemarahannya pada Anton. Karena Mery lebih menggunakan perasaannya. Ia merasa telah di kecewakan. Sehingga emosinya meninggi. Namun Anton hanya bisa diam dan merasa bersalah. Ia hanya bisa dengan tenang menjelaskan yang sebetulnya terjadi.

 Jenis kelamin dan emosi
Bukti menunjukkan bahwa perbedaan antara pria dan wanita dalam hal emosi adalah bila menyangkut reaksi emosional dan kemampuan untuk membaca orang lain. Wanita menunjukkan ungkapan emosi yang lebih besar daripada pria, mengalami emosi secara lebih hebat, lebih nyaman dalam mengungkapkan emosi, lebih baik dalam membaca petunjuk-petunjuk non-verbal dan paralinguistik, dan lebih sering menampilkan ekspresi dari emosi yang positif maupun negatif, kecuali kemarahan.

Teori Peristiwa Afektif ( affective events theory )
Emosi dan suasana hati adalah bagian penting dari kehidupan kita, khususnya kehidupan pekerjaan kita. Affective Events Theory menunjukkan bahwa karyawan bereaksi secara emosional pada hal-hal yang terjadi pada mereka di tempat kerja.
Teori tersebut dimulai dengan mengenali bahwa emosi adalah sebuah respons terhadap peristiwa dalam lingkungan kerja. Peristiwa – peristiwa kerja tersebut memicu reaksi emosi positif atau negatif.
Akhirnya, emosi-emosi mempengaruhi sejumlah variable kinerja dan kepuasan seperti perilaku kewargaan organisasional,komitmen organisasional, tingkat usaha, maksud-maksud untuk berhenti,dan penyimpangan tempat kerja.

OB Applications of Understanding Emotions
•Ability and Selection
–Emosi mempengaruhi efektivitas karyawan.
•Decision Making
–Emosi adalah bagian penting dari proses pengambilan keputusan dalam organisasi.
•Motivation
–Komitmen emosional untuk bekerja dan motivasi yang tinggi sangat terkait.
•Leadership
–Emosi adalah penting untuk penerimaan pesan dari pemimpin organisasi.
•Interpersonal Conflict
–Konflik di tempat kerja dan emosi individu sangat terjalin.
•Customer Services
–Emosi mempengaruhi kualitas pelayanan yang disampaikan kepada pelanggan yang, pada gilirannya, mempengaruhi hubungan dengan pelanggan.
•Deviant Workplace Behaviors
–Emosi negatif menyebabkan penyimpangan karyawan (tindakan yang melanggar norma-norma dan mengancam organisasi).
•Produktivitas kegagalan
•Pencurian properti Dn kehancuran
•Tindakan Politik
•Agresi Pribadi

Ability and Selection
Emotional Intelligence
•Bermacam-macam keterampilan nonkognitif, kemampuan, dan kompetensi yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berhasil dalam menghadapi tuntutan lingkungan dan tekanan.

 Batasan-batasan eksternal terhadap emosi ada 2 :
- Pengaruh organisasional, menyesuaikan dengan perangkat emosional yang dicari organisasi.
- Pengaruh budaya, menyesuaikan dengan norma-norma budaya di negara setempat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar